Kamis, 27 Februari 2014

Ke Danau Kelimutu? COBALAH JALUR MENANTANG INI!!

Danau Kelimutu, foto tgl 24 Juli 2011



Kelimutu dengan tiga danaunya yang unik tentulah menawarkan keindahan luar biasa. Bahkan menurut sebuah portal berita online, Danau Kelimutu merupakan salah satu spot terbaik di Indonesia untuk menyaksikani sun rise. Biasanya wisatawan akan rela bangun pagi dan mengabaikan rasa dingin demi menyaksikan sun rise. Wisatawan yang akan ke Kelimutu menggunakan mobil atau sepeda motor carteran. Jam 4 pagi ke puncak dan kembali ke Moni setelah puas menyaksikan keindahannya. Tidak jarang juga wisatawan memilih pulang dengan berjalan kaki sambil mengunjungi beberapa objek wisata di seputaran Moni seperti sawah Waturaka, air terjun Murundao atau mandi dan relaksasi di air panas Kolorongo dan Liasembe.
Danau Kelimutu, foto diambil tgl. 3 Maret 2009
Jalur itu sudah lazim yang menjadi pilihan wisatawan dan merupakan jalur yang sangat mudah menuju danau Kelimutu. Sebagai penikmat treking dan hiking, jalur super gampang ini tidak perlu disharingkan.  Buat penggila trekking ada jalur lain yang bisa anda tempuh kalau mau ke Kelimutu. Saya jamin adrenalin anda akan terpacu dan sensasi yang anda dapatkan akan ‘lebih’ dari pada jalur lazim tadi.


Yang harus dipersiapkan sebelum hari keberangkatan antara lain: siapkan fisik dengan latihan ringan seminggu sebelumnya, gali informasi mengenai jalur ini (pada pihak Taman Nasional Kelimutu), lengkapi bawaan anda selengkap-lengkapnya karena anda akan bermalam di tengah hutan9kalau memang berencana mau kemping dalam kawasan), dan tentu saja anda harus siapkan mental anda!!
Embung Sokolo'o di kala senja. Dari sisi telaga ini titik start anda!
Perjalanan dimulai dari dusun Resetlement/ Bumi Perkemahan Wologai. Anda wajib mengisi tempat air anda di sini karena sepanjang jalur ini anda akan kesulitan mencari mata air. Kalau memilih untuk kemping dalam kawasan, Anda  bisa menyewa perlengkapan outdoor di rumah saudara Arnold di dusun Resetlement. Perlengkapan yang bisa disewa antara lain tenda, sleeping bed, lampu dan matras.Harga sewanya juga sangat terjangkau.
Dari tanah lapang bumi perkemahan ambil jalur kiri. Anda akan melintasi ladang/ kebun milik penduduk. Setelah kebun penduduk anda harus mendaki sebuah bukit dengan pemandangan yang menawan.
Istirahatlah di ketinggian ini!!
Dari puncak bukit anda bisa melihat barisan bukit Wologai, Wolo Ekoleta dan Nduaria, embung Sokoloo dan puncak Lepembusu.  Istirahatlah sejenak di puncak bukit ini! Rasakan keindahannya.O ya, lokasi ini juga dipakai penduduk untuk mengikat ternaknya jadi jangan heran kalau sekawanan sapi atau kerbau menjadi teman istirahatmu.




Bermalam di pasar Do...api unggun menghangatkan
Setelah merasa segar lanjutkan perjalanan. Anda akan memasuki kebun kopi yang lumayan luas. Ini kebun terakhir milik penduduk sebelum masuk ke hutan Taman Nasional Kelimutu. Di batas hutan dan kebun kopi inilah  anda akan melihat dengan jelas jalur treking yang sudah tersedia. Selanjutnya hutan ampupu dan semak tinggi akan menjadi pemandangan yang dominan. Sekitar satu jam anda berkutat dengan jalur menanjak. Jalur ini cukup menguras energi, jadi anda disarankan lebih sering istirahat. Setelah tanjakan dan turunan pertama anda memasuki kawasan dengan kontur rata yang dinamai  Pasar Do. Kawasan ini dinamakan pasar Do karena dari cerita penduduk lokal, di abad yang lalu kawasan ini adalah sebuah pasar tradisional. Masyarakat dari Nduaria dan Lise mengadakan transaksi dengan masyarakat Detusoko di lokasi ini. Anda bisa bermalam di Pasar Do yang dikelilingi oleh hutan ampupu. Bagi penikmat suara burung ini tempat yang tepat.
Di sisi danau Ata Bupu..siap2 menuju tugu!
Dari pasar Do anda melanjutkan perjalanan sekitar satu jam ke Melo. Medannya sedikit menanjak. Melo juga kawasan yang pas untuk mendirikan tenda. Signal handphone juga masih bisa ditangkap di Melo. Setelah Melo anda masuki Hutan Tua. Dinamakan hutan tua karena dilokasi ini terdapat  pohon-pohon besar berusia ratusan tahun. Hutan ini agak lembab dan tertutup. Turuni lembah/ kali mati di dalam hutan tua dan ikuti jalur kiri. Setelah berjalan sekitar satu jam anda memasuki padang rumput dengan sedikit pohon cemara. Ikuti terus punggung bukit  yang berujung pada jurang yang bisa dituruni dengan hati-hati. Dari ujung bukit anda sudah bisa melihat kawasan danau. Perlu ekstra waspada melewati jurang ini. Ini lokasi tersulit!! Walaupun terbilang curam, tapi saya yakin titik ini bisa ditaklukan. Kalau anda bisa melewatinya anda akan langsung berada di pinggir danau Ata Bupu-danau yang paling barat. Itu artinya anda tinggal selangkah menuju shelter/ tugu Danau Kelimutu. Berlangkahlah dengan hati-hati, karena jalur menuju tugu merupakan jalur sempit dengan jurang di kanan kiri. Sampai di Tugu jangan lupa berdo’a karena perjalanan anda sudah dilindungi-Nya!

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melalui jalur ini:
1.     Koordinasikan rencana anda dengan pihak Taman nasional Kelimutu
2.     Siapkan fisik dan mental
3.     Siapkan makanan, minuman dan obat-obatan selama perjalanan
4.     Pakai sepatu gunung dengan sol bergerigi atau sepatu boot militer.
5.     Musim kemarau merupakan waktu yang tepat untuk melewati jalur ini.
6.     Handphone dengan pulsa dan batrey secukupnya
7.     Kalau masih ragu ajak warga lokal di dusun Resetlement atau guide dari Taman nasional Kelimutu

 Lama perjalanan sekitar 5 jam
 Kategori:  hard trekking

3 komentar: